Senin, 21 November 2011

Bab VII - Manajemen Produksi


MANAJEMEN PRODUKSI

Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya factor :

v  Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

v  Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin.
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja.
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

v  Perkembangan Alat dan Tekhnologi Yang Mencakup Penggunaan Komputer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.

v  Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

Pengertian Manajemen Produksi

Assauri (1999) mendefinisikan manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.

Pengertian Produksi

Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode.

Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :

a.    Sifat prodok
Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk yang berbeda
§  Produk Spesifik
Kalau pembeli menginginkan adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan sedangkan jumlahnya terbatas maka proses produksi yang dipakai adalah proses produksi pesanan. Contohnya : pakaian, sepatu, dsb.
§  Produk Standar
Perusahaan yang membuat produk standar berarti perusahaan tersebut membuat produk yang ukurannya standar (sama) dan jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan maupun dikirim kepada pembeli atau penyalur. Contohnya : televisi, almari es, sikat gigi, pakaian bayi, dll.

b.    Tipe Proses Produksi (Jangka Waktu Produksi)
Ditinjau dari arus bahan mentah sampai menjadi barang jadi dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :
§  Tipe produksi terus menerus (continous Process)
§  Tipe produksi terputus-putus (intermitent)

c.    Manfaat Yang Diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptakan proses produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tergantung dengan manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal tersebut diatas, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat, yaitu :
§  Manfaat Dasar (primary utility)
§  Manfaat Bentuk (form utility)
§  Manfaat Waktu (time utility)
§  Manfaat Tempat (place utility)
§  Manfaat Milik (ownership utility)

d.    Teknik Proses Produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi. Berdasarkan tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
§  Proses Ekstraktif
§  Proses Analitis
§  Proses Fabrikasi
§  Proses Sintesis
§  Proses Assembling

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.
Secara umum ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :
  1. Proses Produksi : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk / jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi : Teknologi produksi, Type peralatan, Jenis proses dan aliran proses produksi, Tata letak fasilitas. Pada umumnya keputusan – keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term strategic decision).
  2.  Kapasitas : Keputusan – keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas. Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horisontal dsb, Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb, Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian pendayagunaan sumber – sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dsb.
  3. Persediaan (Inventory) : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.
  4. Tenaga Kerja : Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun keputusan – keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti, penggiliran kerja dan sebagainya.
  5. Kualitas Produksi : Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari barang / jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan – kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi

ü  Perencanaan sistem produksi
ü  Perencanaan produksi
ü  Perencanaan lokasi produksi
ü  Perencanaan letak fasilitas produksi
ü  Perencanaan lingkungan kerja
ü  Perencanaan standar produksi

Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen produksi, yaitu :
1) Manajemen merupakan salah satu fungsi utama
2) Harus dengan mempelajari manajemen produksi
3) Karena manajemen produksi merupakan bagian dari organisasi.

Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi

a.    Fungsi Produksi Dan Operasi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusanaan-perusahaan kecil.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
  v  Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
  v   Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
  v  Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.
  v  Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

b.    Sistem Produksi Dan Operasi
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:
Description: gambar1
Bagan 1.: Skema Sistem Produksi

Ada sekurang-kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu :
a.    Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan.
b.    Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya.
c.    Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan.
d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.

Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :
  1. Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
  2. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
  3. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.

Lokasi Dan Layout Pabrik

Ø Penentuan Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi perusahaan adalah kegiatan perusahaan untuk menentukan lokasi perusahaan dimana kegiatan kerja atau proses produksi akan dilakukan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan lokasi perusahaan yang harus diperhatikan pengelola perusahaan adalah sebagai berikut :
a.      Letak sumber bahan mentah
b.      Tenaga kerja
c.       Pasar
d.      Sikap masyarakat setempat
e.      Biaya tanah dan perpajakan, dsb.

Ø Layout Pabrik
Pembangunan yang telah dilaksanakan berdasarkan perencanaan bangunan maupun layoutnya harus benar-benar mencerminkan penggunaan ruangan yang maksimal sehingga tidak terdapat mesin-mesin yang menganggur maupun ruangan yang sudah terpakai.
Jenis atau macam layout dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.      Tata letal produk/garis (product/ line layout)
b.      Tata letak proses atau fungsional (proses/fungsional layout)
c.       Tata letak kelompok (group layout)

Bab VI - Pemasaran


PEMASARAN


Pengertian Pasar Dan Pemasaran
·         Pengertian Pasar
Pasar adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan pembeliannya.
·         Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Jenis-Jenis Pasar
·         Pasar Konsumen
Sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.
·         Pasar Industri
Pasar yang terdiri individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.
·         Pasar Penjual
Individu dan organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.
·         Pasar Pemerintah
Pasar dimana terdapat lembaga pemerintah, seperti : departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.

Konsep-Konsep Inti Pemasaran
·         Konsep Pemasaran
Penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
·         Konsep produksi
Konsumen menyukai produk yang tesedia dan selaras dengan kemampuan dan manajemen berkosentrasi pada efisiensi produksi dan distribusi.
·         Konsep Produk
Konsumen menyukai produk yang bermutu dan kinerja baik serta keistimewaan yang mencolok, manajemen harus memperbaiki terus-menerus produknya.
·         Konsep Penjualan
·      Konsumen tidak akan membeli banyak produk kecuali manajemen melakukan usaha promosi dan penjualan yang baik. 

Manajemen Pemasaran
a.       Keadaan Permintaan Dan Tugas Pasar

1.    Permintaan Negatif (negatif demand)
Adalah keadaan sebagian terbesar dari segmen pasar potensial yang penting tidak menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar untuk menghindarinya. Tugas Pemasarannya adalah positif permintaan dan nama resminya adalah conversional marketing.
             
            2.   Tidak ada permintaan (no demand)
        Berarti orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa. Penawaran yang ada dalam keadaan tidak ada permintaan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
*Barangnya sudah dikenal tetapi dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang-barang bekas.
*Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu, missal penawaran perahu di daerah pegunungan.
*Barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan tidak ada permintaan Karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang-barang tersebut, misalnya barang-barang perhiasan.
  Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah menciptakan permintaan atau “stimulation marketing” adalah sebagai berikut :
*Mencoba menghubungkan produk atau jasa dengan kebutuhan yang ada di pasar. Misal, barang bekas dapat dibuat barang seni.
*Mencoba mengubah lingkungan sedemikian rupa agar barang-barang yang ditawarkan menjadi bernilai, misal membuat danau rekreasi untuk menciptakan permintaan terhadap perahu.
*Menyebar informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan kepasar agar diketahui bahwa barang tersebut ada dan orang tertarik untuk membeli.

3.       Permintaan terpendam (latent demand)
Adalah jika sebagian besar orang – orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata. Dalam keadaan permintaan seperti ini maka manajer pemasaran mempunyai tugas untuk mengembangkan permintaan atau disebut “development marketing”.

4.       Permintaan menurun (falling demand)
Adalah suatu keadaan di mana permintaan untuk suatu produk atau jasa semakin berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus dan jika tidak memperbaiki pasar yang dituju atau usaha-usaha pemasaran. Tugas pemasarannya adalah “remarketing”.

5.       Permintaan tidak teratur (irregular demand)
Perusahaan dapat mengalami masa-masa penuh dan masa-masa sepi atau permintaan tidak teratur, yaitu suatu keadaan dimana pola pemintaan pada saat-saat tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim atau hal-hal lain. Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan permintaan atau “syncromarketing”, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengubah pola permintaan misal dengan memberikan harga yang murah pada masa-masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai.

6.       Permintaan penuh (full demand)
Adalah suatu keadaan di mana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan. Permintaan pasar dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat menekan, seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif. Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan penuh. Tugas manajer permasaran adalah “maintenance marketing”, yaitu dengan mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.

7.       Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Adalah suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari pada penawarannnya. Perusahaan merasa tidak mampu untuk memenuhi permintaan yang lebih besar. Dalam hal ini tugas manajer pemasaran adalah mengurangi permintaan atau disebut “demarketing”, yaitu dengan menaikkan harga, mengurangi kegiatan promosi.

8.       Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
Adalah permintaan beberapa jenis produk yang dapat dinilai tidak baik dari segi kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia, seperti permintaan rokok, obat-obatan terlarang atau ganja, dll. Dalam hal ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk merusak atau meniadakan permintaan atau disebut “countermarketing”.

b.      Falsafah Manajemen Pemasaran
Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
·         Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya
·         Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif
·         Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar
·         Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya
·         Holistic Marketing Concept
Merupakan konsep menyeluruh atas relationship marketing, integrated marketing, internal marketing, social responsibility marketing
a.       Relationship Marketing:
Sasaran kunci pemasaran adalah mengembangkan relationship secara mendalam dan abadi dengan semua orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung keberhasilan aktivitas pemasaran perusahaan.

Relationship marketing memiliki tujuan membangun secara bersama-sama relationship jangka panjang yang memuaskan dengan pihak pihak kunci, seperti: customer, supplier, distributors, dan partner pemasaran lainnya, sehingga mampu menghasilkan dan mempertahankan bisnisnya.

b.      Integrated Marketing
Pemasaran terintegrasi yang memadukan:
1)      Product
2)      Price
3)      Place
4)      Promotion :
ü Advertising
ü Sales promotion
ü Events and experiences
ü Public relations
ü Direct marketing
ü Personal selling

c.       Internal Marketing
Pemasaran internal merupakan tugas memilih, melatih, dan memotivasi pekerja/employee yang ingin melayani pelanggan secara baik.

d.      Social Responsibility Marketing
Pemahaman akan wawasan yang luas serta etika, lingkungan, hokum, dan social dalam konteks aktifitas dan program pemasaran.

Bauran Pemasaran

Bauran Pemasaran atau Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu :
a.       Produk
Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b.      Saluran Distribusi
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan dari produsen ke konsumen atau pembeli industri.

c.       Harga
Sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

d.      Promosi
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan sesorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Tujuan Sistem Pemasaran

Ada empat alternatif dari sistem pemasaran, yaitu :
a.       Memaksimumkan Konsumsi Pekerjaan
Pemasaran adalah memudahkan dan merangsang konsumsi maksimum, akhirnya menciptakan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmurkan maksimum.

b.      Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
Tujuan sistem pemasaran lain adalah memaksimumkan kepuasan konsumen, bukan konsumsi. Tetapi mengukur kepuasan konsumen tidak mudah, belum adanya tolak ukur kepuasan dari produk pada individu, kepuasan dari produk atau jasa yang baik diimbangi oleh kejelekkan dari pencemaran lingkungan, kepuasan yg diterima sesorang tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang tersebut.

c.       Memaksimumkan Mutu Hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang; mutu lingkungan fisik; dan mutu lingkungan kultur.

Pendakatan Dalam Mempelajari Pemasaran
      
      a.       Pendekatan Seba Fungsi
Dilihat dari apa saja kegiatan pokok pemasaran, yaitu : pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi dan grading, pengumpulan informasi pasar.

      b.      Pendekatan Serba Lembaga
Dilihat dari lembaga atau organisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal : produsen, suplier, perantara dagang dsb.

      c.       Pendekatan Serba Barang (Pendekatan Organisasi Industri)
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen ke konsumen akhir atau konsumen industri Pendekatan Serba Manajemen Dilihat dari pendapat manajer serta keputusan yang diambil. Pendekatan Serba Sistem Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga.