Selasa, 07 Juli 2015

LABAMEN



Laboratorium Akuntansi Menengah itulah kepanjangan dari Labamen. Sekitar dua tahun yang lalu saya memutuskan untuk bergabung dengan lab. ini dan ternyata diterima. Awalnya tidak pernah terpikir untuk bergabung dengan lab. ini karena ada beberapa hal yang tidak saya suka dengan lab. ini. Pernah suatu hari, setelah selesai praktikum di lab. ini, Elis mengajak saya untuk menjadi asisten di lab tersebut, namun saya menolaknya, karena di lab ini kakaknya jutek-jutek. Akhirnya kita memutuskan untuk melamar menjadi asisten di lab lain, saat itu saya lolos sampai tahap akhir tapi tidak dengan Elis, namun ketika tes yang terakhir penolakan pun saya dapatkan. Mungkin bukan disana rejekinya. Kita pun menunggu lab lain membuka recruitment.
Setelah libur lebaran semester 4, banyak lab yang membuka lamaran. Awalnya kita mau menaruh lamaran di Lepma dan Labamen, tapi hanya rencana saja. Karena kita malas ke kampus hanya untuk mengantar surat lamarannya saja. Akhirnya lamaran pun di tutup dan kita tidak mengantar lamarannya di lab manapun. Keesokan harinya saya iseng-iseng online dan membuka twitter. Ketika melihat timeline, saya melihat tweet seseorang yang saya lupa beliau siapa, tertulis “penerimaan asisten baru laboratorium akuntansi menengah diperpanjang”. Setelah membaca itu saya langsung mengabarkan ke Elis dan mengajaknya untuk menaruh surat lamaran ke kampus besok.
Singkat cerita, setelah melalui beberapa tahapan tes, kami berdua diterima menjadi asisten di labamen. Seminggu kemudiannya kita pergi ke anyer untuk acara makrab, dan yak gak banyak yang kita kenal disana, karena kebanyakan yang kita kenal gak ikut. Hanya beberapa orang saja yang kita kenal, tapi kan tujuan acara ini untuk saling kenal. Ada hal menggelitik yang baru terungkap belakangan ini soal acara makrab. Saya dan Elis sama-sama tertipu dengan tampang seseorang yang kita anggap akan jaga bersama di lab, nyatanya tidak. Seseorang itu hengkang dari lab, alias udah lulus. Dan kalaupun belum lulus juga, dia dari planet yang berbeda dengan kita berdua.
Semester awal saya mendapat jatah jaga lab di hari senin sampai rabu. Jatah jaganya dikasih tiga hari karena saya gak dapet jatah jaga di hari minggu. Jaga di lab tiga hari berturut-turut mulailah banyak mengenal asisten-asisten lab yang lain. Banyak sikap, watak seseorang yang bermacam-macam disini. Banyak pelajaran yang saya dapatkan di lab ini. Dan tugas-tugas kuliah tersa lebih ringan, karena ketika saya menemukan kesulitan banyak orang yang bisa saya mintai tolong untuk membantu. Setahun berjalan, asisten pun berganti, mereka yang telah lulus digantikan dengan asisten baru yang baru di rekrut.
Pengalaman yang di dapat di lab ini terlalu banyak untuk di ceritakan, dan keseluruhannya mengesankan. Dari senang, sedih sampai sakit semuanya terasa disini. Pelajaran tentang hidup, tentang bagaimana menyikapi sikap seseorang, entah itu baik ataupun buruk. Tentang bagimana saling peduli, bagaimana untuk menghargai dan menahan ego diri sendiri. Masih banyak yang ingin di ceritakan namun mungkin akan saya lanjutkan di lain waktu.