Jumat, 16 Desember 2011

Bab XI - Akuntansi Dan Laporan

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
 
Definisi Akuntansi

Akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha atau the language of business. Akuntansi berkaitan dengan proses pencatatan, pengklasifikasian, dan menyimpulkan data yang berhubungan dengan transaksi perusahaan da kejadian lainnya.

American Accounting Association menyatakan :
.......... the process off identifying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users of the information.


Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi pada hakikatnya diterapkan oleh setiap unit dalam kegiatan masyarakat. Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.


Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Akuntansi
a.       Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Jika anda menjadi seorang pemilik usaha pasti anda ingin mengetahui perkembangan usaha yang anda jalani.

b.      Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.

c.       Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa para pegawai membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.

d.      Para investor
Jika kita ingin menginvestasikan dana ke sebuah perusahaan, tentu perusahaan yang dalam kondisi bonafit. Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.

e.      Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit.

f.        Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.

g.       Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.


Prinsip Akuntansi

Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.


Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.


Isi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·       Neraca (Balance Sheet)
Suatu daftar yang berisikan harta (aktiva), kewajiban dan modal dari suatu kesatuan perusahaan pada saat tertentu yang umumnya ditutup pada hari terakhir dari setiap bulan.
ü  Aktiva dikelompokan menurut dimensi atau waktunya yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.
ü  Aktiva dapat dikelompokan juga yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud.
ü  Kewajiban terdiri dari hutang lancar dan hutang tidak lancar.
ü  Modal

·       Laporan laba rugi (Income Statement)
Merupakan ringkasan pendapatan dan beban (biaya) dari satu kesatuan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.

Pendapatan dikelompokan berdasarkan:
   ü  pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan bisnisnya.
   ü  pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang bukan dari inti bisnisnya.

Beban (biaya) dikelompokan berdasarkan:
ü biaya operasional
ü biaya non operasional

      Laporan perubahan ekuitas (Capital Statement)
Berisikan ringkasan perubahan dalam kapital dari satu kesatuan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan perubahan modal menggambarkan perubahan modal pemilik yang berisikan modal awal, laba/rugi bersih, prive.

Laporan lain sering disebut funds statements yang secara lengkapnya disebut Statement of changes in Financial position yang juga berguna untuk kepentingan perusahaan. Laporan ini cukup penting sehingga pada akhir-akhir ini cenderung disajikan sebagai bagian dari Laporan Keuangan (Financial statement).

Seluruh penyajian laporan keuangan secara jelas harus menggambarkan:
ü  Nama pemilik/perusahaan.
ü  Nama dari laporan.
ü  Tanggal atau periode.

·       Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana

·       Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan


Bentuk Neraca

1.    Bentuk Skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.

2.       Bentuk Staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.


Laporan Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur laporan laba-rugi, yaitu:
1. Pendapatan
2. Beban

Bentuk Laporan Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.       Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2.       Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-Rugi:
1.       Judul Laporan
Menuliskan nama perusahaan, nama laporan, dan periode laporan di tengah atas halaman.

2.       Isi Laporan
Bentuk single step:
ü  Menuliskan semua pendapatan
ü  Menuliskan semua beban
ü  Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih.

Bentuk multiple step:
ü  Menuliskan pendapatan usaha
ü  Menuliskan beban usaha
ü  Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.
ü  Menuliskan pendapatan di luar usaha
ü  Menuliskan beban di luar usaha
ü  Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.
ü  Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.
ü  Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

Contoh Laporan Laba-Rugi
Bentuk Single Step:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-xERxwn5MqSVOB2_3X4Y3nlZJGs4T3a4WK4W3ThEGS-YyWz75h_D0GUypAvUn_-J_O9BhmUGhUAteaI_1keu6pnsLcF_-BUVCnt62XqY6sQGCNkmPyucMZWfzzHfVdXLl3vlkV-hYcII/s400/lap1.bmp
Bentuk Multiple Step:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0VrdL3JZb2M98Uoaj9ZJXGhJuTi4GT-T3GYHBmpKiis1T9gV9nDhDB7bYELsbIkucDlqsNLErLrBBWUxrB7O5AdYc3Pzw7k98OveCSJsN2xxFNMuPl4GDZdYf56WUq0x733CMVvhYsP8/s400/lap2.bmp


Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan laporan keuangan menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 6), merumuskan empat tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
1.       Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan untuk menetapkan tujuan.
2.       Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor produksi lainnya.
3.       Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan.
4.       Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

Lebih lanjut menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 99), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
a.       Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Accepted Accounting Principle).

b.      Tujuan Umum
ü Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
(1) Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
(2) Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
(3) Untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutangnya.
(4) Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
ü Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud :
(1) Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan pemegang saham.
(2) Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pajak, pengumpulan dana untuk pelunasan.
(3) Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
(4) Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.
ü Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
ü Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
ü Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.

c.       Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif dari laporan keuangan yaitu sebagai berikut :
·      Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
·      Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus dimengerti oleh para pemakainya.
·      Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan pendapatan yang sama.
·      Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.
·      Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang sama.
·      Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
·      Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar