Kembang tahu, salah
satu makanan yang terbuat dari kacang kedele. Di siram kuah air gula dan jahe. Heemmm..
cuaca dingin seperti sekarang yang sering hujan cocok banget menyantap makanan
yang satu ini.
Hari ini sepulang
kuliah, saya, Elis dan Ima berencana ingin ke kober mencari jam tangan. Kober itu
salah satu daerah yang di kenal mahasiswa margonda dan sekitarnya yang menjual
berbagai macam perlengkapan mahasiswa, mulai dari alat tulis, tas, pakaian,
accesoris handphone, jam tangan hingga payung.
Kami berangkat ke kober
dari kostan Ima sekitar pukul 5 sore kurang 10 menit kira-kira. Ima sampai
duluan di kober. Sedangkan saya dan Elis sampai belakangan, karena kita naik
motor sedangkan Ima naik angkot. Pasti bingung deh kenapa Ima yang sampai
duluan, sedangkan kita sampai belakangan. Karena susah puter balik jawabannya.
Hhahha, iya kita susah
mau puter baliknya, karena jalanan yang di sediain di deket margonda residence
kalo gak salah itu di pasang rantai, jadi saya sama Elis gak bisa lewat. Akhirnya
jalan terus menuju ke arah margo city ternyata jalanan puter baliknya di pasangin
rantai juga. Alhasil seharusnya kami gak bisa lewat dong. Tapi karena gak ada
polisi dan kitanya yang naik motor kebangetan badungnya, akhirnya saya turun
dari motor dan angkat rantainya, dan Elis bisa jalan di bawah rantainya. Cara ini
kita contoh dari para pengendara motor lainnya yang udah duluan pakai cara itu.
Otomatis kita ikutan deh.. hhehhehhe
Hari ini judulnya
melanggar aturan berkendara sepertinya, udah gak pake helm sayanya, terus
menerobos rantai penutup jalan. Dan saat ada polisi yang sedang mengatur lalu
lintas, Elis mengendarai motor dengan jitunya, yaitu berada sejajar di sebelah
mobil agar saya yang tidak pakai helm tidak terlihat oleh pak lopisi.. eh salah
pak polisi maksudnya.. hhehhe.. entah terlihat jitu dari mana, saya juga
bingung.. hhehhehhe
Oke, cukup sekian
membahas perjalanan menuju kober.
Sampai di kober, kita
bertiga langsung mendatangi penjual jam tangan dan memilih-milih model yang
ingin kita beli. Sekitar setengah jam kita memilih dan melakukan transaksi jual
beli jam tangan ini. Setelah itu, kita bertiga berencana untuk membeli kembang
tahu di dekat jalan kober.
Ternyata kembang tahu
yang mau kita beli belum matang. Yang ada baru sari kacang hijau dan susu
kacang kedelai. Saya gak minat dengan keduanya, dan hanya Ima yang mebeli sari
kacang hijau, sedangkan Elis masih bingung nampaknya. Setelah bertanya pada
penjual, kapan kembang tahunya matang, dan katanya sepuluh sampai lima belas
menit lagi. Akhirnya saya dan Elis memutuskan untuk menunggunya, sedang Ima
langsung pulang, karena takut kemalaman.
Belum genap sepuluh
menit kembang tahunya sudah datang.. yeaaay makan kembang tahu.. sambil
menunggu kembang tahunya selesai disiapkan, ada satu hal yang agak bikin saya
bingung menjawabnya. Pertanyaan retorik dari Elis
“kalo kembang tahunya
pake es enak gak?”
Harusnya Elis memang
mengetahui jawabannya, tapi karena Elis memang belum tahu wujud si kembang tahu
makanya dia tanya saya seperti itu. Hhehhehhe
Ada empat varian rasa
yang ditawarkan untuk kembang tahu, yaitu original, kacang, keju, dan coklat
kacang. Saya dan Elis memesan rasa original. Setelah pesanan diberikan, saya
dan Elis langsung melahapnya, namun dengan kecepatan yang berbeda. Saya lebih
cepat karena tidak ingin kembang tahu dan gula jahenya dingin, saya lebih suka
menikmatinya saat masih panas menuju hangat. Dengan demikian, tentu saja punya
saya habis duluan sedangkan punya Elis baru setengah mangkuk yang termakan.
Elis meminta bantuan
saya untuk mengahabiskan kembang tahu tersebut, entah karena dia kekenyangan
atau karena apa, tapi kalo alasannya tidak suka sepertinya tidak, karena saat
saya menanyakan bagaimana rasanya, kata Elis enak. Akhirnya saya hanya
menyendok air jahe dari mangkuk Elis sambil berkata, “air jahenya enak lho,
lis.”
Dan Elis menjawab, “emang
iya mi?.” sambil menyendok air jahe yang ada dimangkuknya. Dan setelahnya dia
pun berkata kalau “iya mi, air jahenya enak.”
Heeemmmm kemana saja
Elis sejak tadi, apa yang dia makan dari tadi, koq setelah setengah dari isi
kembang tahu di mangkuknya, Elis baru berkata kalau air jahenya enak. Ohhh,
mungkin sedari tadi Elis hanya menyendok kembang tahunya saja kali yaa..
Setelah selesai makan
kembang tahu, akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing, karena hari juga
sudah menjelang berganti malam. Pengalaman makan kembang tahu hari ini cukup
mengesankan karena ini merupakan pengalaman pertama Elis makan kembang tahu..
hhehhe.. gimana kalau kapan-kapan kita coba pake es ya lis kembang tahunya..
hhehhehhe