Kamis, 24 Januari 2013

Sang Pemerhati



Entah berawal dari mana, yang pasti rasa itu muncul seketika.. Yang aku tau, saat itu dia bukan milik siapapun kecuali milik kedua orang tuanya..
Belum ada yang aku tau tentangnya, selain jenis kelaminnya yang laki-laki..
Tidak lebih dari apapun tiba-tiba aku tertarik akan sosok ini..
Tidak mau memendam rasa itu atau membunuhnya seketika yang pasti hanya membiarkan keinginan rasa itu yang entah mau jadi apa

Entah pula kapan, ada berita yang mengatakan dia telah menjadi milik seseorang..
Marah setelah mendengarnya jelas tidak, kesal apalagi..
Hanya mendengar dan merasa tau informasi baru layaknya orang melihat berita televisi..
Tidak ada hal lain yang terasa..

Waktu berjalan layaknya sang nahkoda yang selalu menyusuri jalan yang sama ke tujuan..
Dia berbeda tak seperti lelaki umumnya..
Sabar dan pemerhati sesama..
Itu yang membuatku ingin mengetahuinya lebih.
Tapi anehnya aku tak seperti paparazi siang bolong kali ini..
Hanya santai mengikuti arah air yang menuju hilir..

jelas ini hanya kekaguman saja..
Tak lebih aku hanya seorang pemerhati yang mencoba menaruh hati namun enggan melakukannya..
Seperti berperang dengan diri sendiri..
Merasa terlindungi oleh diri yang melarang hati untuk melukai perasaannya sendiri dengan bermain-main soal hal yang tidak pernah pasti..

Seperti abstrak, tak nampak dan tak nyata adanya..
Seperti dilindungi namun tak berasa punya pelindung..
Seperti diperhatikan namun tak berasa punya pemerhati..
Hanya pede yang berlebihan nampaknya..
Namun yang aku tau..
kau mengingatkanku akan seorang sahabat yang kini aku tak tau kabarnya namun tau keberadaannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar