Apasih
cyberbully?
Ini merupakan aksi dimana
seorang remaja bertindak di luar batas kepada remaja lain dengan cara mengirim
pesan yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial
dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital
lainnya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, status di facebook, twitter,
chatroom dan sebagainya. Di sejumlah negara maju, cyberbullying menjadi salah
satu subyek yang mendapat perhatian cukup serius dari pada orang tua dan guru. Mereka
khawatir anak-anak yang sering berselancar di internet akamn menjadi korban
aksi tak bertanggung jawab ini.
Pengguna
internet pun harus beretika. Ketika menjelajah dan berinteraksi di Internet,
pernahkah Anda merasa ada etika yang dilanggar? Pernahkah Anda merasa
dilecehkan, dihina atau bahkan disakiti? Pernahkah Anda kemudian merasa kalau
pengguna internet di Indonesia masih kurang beretika?
Selama
10 tahun terakhir, internet berkembang pesat. Menilik data majalah Tempo edisi
4 – 10 Februari 2013, pengguna internet tahun 2002 hanya 4,5 juta orang atau
4,24% penduduk. Tahun 2012 jumlahnya melonjak menjadi 55 juta atau 22,1%
penduduk. Secara kualitas jika pada tahun 2002 melalui modem 56k dibutuhkan
waktu 12,5 menit untuk mengunduh sebuah lagu, di tahun 2012 cukup 18 detik
saja. Sementara membuka halaman situs pada tahun 2002 membutuhkan waktu 16
detik, tahun 2012 cukup 6 detik saja.
Peningkatan
kuantitas dan kualitas internet, ternyata tidak disertai peningkatan kualitas
etika penggunanya. Netiket atau nettiquette,
yang merupakan etika dalam berkomunikasi di dunia maya ternyata belum
banyak dipahami oleh pengguna internet. Padahal kelemahan utama komunikasi di
dunia maa adalah kita jarang mengetahui kondisi emosi ataupun karakter lawan
interaktif kita.
Penelitian
yang dilakukan oleh ICT Watch di tahun 2011 terhadap 300 responden di
Pontianak, Surabaya, Semarang, Medan, Yogyakarta mencatat 68% responsen
menyatakan bahwa saat orang lain menyampaikan ekspresinya lewat internet mereka
belum beretika. Survey ICT Watch yang lain terhadap 475 responden mencatat
bahwa pengguna internet yang pelakunya sudah beretika adalah forum (35%), Wiki
(28%), Blog (16%), Mailing list (10%), Micro Blogging & Social Network
(5%), dan Chat Room (1%).
Awalnya
internet hanya digunakan oleh seglintir orang saja. Lambat laun akhirnya
perpindahan dari dunia nyata ke dunia maya benar-benar terjadi. Semakin banyaknya
pengguna internet akhirnya membentuk sebuah jaringan sosial dengan berbagai
macam bentuk. Internet menjadi sarana komunikasi praktis seperti dunia nyata,
orang bisa bertegur sapa dengan orang lainnya.
Bagi
sebagian orang internet adalah sarana untuk mencurahkan isi hati terdalam. Lihat
saja dalam sehari orang bisa berkali-kali posting update status di facebook
atau ngetweet tentang hal-hal yang berkaitan dengan dirinya. Apalagi dengan
adanya blog yang bagaikan catatan pribadi rahasia. Orang dengan ringan bisa
menuliskan perasaannya yang terdalam dan biasanya justru sulit bila orang itu
diminta untukl mengatakannya secara langsung.
Boleh
saja. Internet adalah teknologi, karena menggunakan komputer dan perangkat
canggih lainnya. Namun harus selalu diingat di dalam internet ada manusia yang
saling berinteraksi, sehingga akhirnya dirasakan perlunya etika, sopan santun
dan tata krama dalam menggunakan internet.
Sayangnya
tidak mungkin bagi seseorang untuk diedukasi dengan matang sebelum akhirnya
bisa menggunakan internet. Tidak seperti orang yang mengemudi harus punya SIM,
untuk berinternet orang tidak diharuskan memiliki surat izin berinternet,
walaupun sebenarnya internet juga memiliki aturan agar setiap penggunanya
selalu bisa merasa nyaman dalam aktivitasnya berinternet.
Internet
diakui dapat menyatukan semua orang di seluruh penjuru dunia. Artinya setiap
orang dengan latar belakang kehidupan yang berbeda, berbagai usia, tingkat
pendidikan dan sifat yang majemuk itu berkumpul menjadi satu berinteraksi
dengan lainnya di internet. Perlu adanya suatu aturan baku tentang cara
berkomunikasi di internet. Walaupun aturan ini tidak dibuat tertulis tetapi
tetap harus dihormati oleh para pengguna internet.
referensi : Nuansa (2013)
referensi : Nuansa (2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar