Jumat, 28 Juni 2013

Tentang Cyberbully (part 2)



Masih banyak pengguna internet yang salah kaprah dalam berkomunikasi menggunakan internet. Interaksi di internet terasa terlalu bebas hingga akhirnya berujung kepada kativitas merugikan seperti cyberbully, yang mungkin tanpa disadari telah menjadi fenomena akrab bagi pengguna internet untuk saling mencela meski mungkin hanya sekedar bergurau saja.

Satu hal penting yang harus selalu dilakukan dalam menggunakan internet adalah bijaksana. Kita harus mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum melakukan posting di internet. Semua resiko yang terjadi ketika tulisan sudah di posting tidak akan bisa untuk dikembalikan lagi.

Cyberbully bukanlah hal kecil. Efeknya makin lama semakin mengganggu para pengguna internet. Bukan hanya korban yang merasakan tetapi juga para pengguna internet yang lainnya. Untuk itu diperlukan sebuah kesadaran untuk mampu menjadikan internet sebagai sarana komunikasi yang bermanfaat positif.

Kita mungkin merasa hanya sepele bila berinteraksi dengan teman melalui internet dengan kata-kata yang kurang sopan. Mungkin hanya sekedar gurauan, tetapi harus dipertimbangkan bahwa conversation kita di internet juga dilihat oleh teman dan orang lain. Tentunya setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda, bisa saja postingan kita meski tidak bermaksud serius dan hanya bergurau tetapi mampu menyinggung perasaan orang lain atau  memberikan kesan burukdari orang lain terhadap diri kita.

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum melakukan posting di internet. Terkadang ketika marah kita memilih untuk melampiaskan kemarahan kita dengan menulisnya di internet. Hal ini tidak baik, membuka permasalahan pribadi kepada orang lain tidak akan pernah memberikan kesan yang positif.

Harus dipertimbangkan bahwa warga internet berasal dari berbagai perbedaan. Kita harus mempertimbangkan siapa saja yang akan membaca postingan kita. Mungkin ada yang masih berusia sangat muda atau terlalu tua, mungkin ada yang memiliki perbedaan dalam hal pandangan hidup dengan kita.

Ada kalanya terdapat sebuah diskusi dalam forum di internet yang akhirnya berujung pada perdebatan sengit. Misalnya terjadi pada kolom berita olahraga sepak bola, yang menarik bukan pada beritanya namun pada komentar para pembaca yang beradu argumentasi tentang tim dukungannya dan bahkan ada yang saling mencela satu sama lain.

Banyak hal yang harus dipikirkan bahkan sebelum mencela orang lain di internet. Mengejek atau mencela orang di internet malah meberikan kesan buruk tentang diri kita kepada orang lain. Belum lagi bila yang dicela malah balik mencela lagi atau mebalasnya dengan hal lain yang lebih menyakitkan dan mempermalukan. Kalau tidak ingin diejek ya tidak usah mengejek. Pikirkan dengan matang dan bijaksana sebelum Anda menulis postingan di internet. Pastikan tidak ada yang dirugikan dengan tulisan Anda tersebut.

Citra Anda di internet dibentuk oleh diri Anda sendiri. Orang akan menilai Anda melalui apa saja aktivitas Anda di internet. Bagaimana cara Anda menulis postingan dan cara Anda berinteraksi dengan orang lain di internet. Satu kesalahan saja bisa membuat Anda mendapatkan masalah yang merugikan diri Anda.

Fenomena cyberbully misalnya terjadi pada seorang public figure di internet beberapa saat yang lalu. Ketika seorang pengacara membuat postingan mengandung SARA di Twitter terhadap wakil gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, pengacara tersebut justru dicaci maki oleh para pengguna internet lainnya. Bahkan dia dilaporkan ke polisi dan yang mengadukannya malah orang lain karena merasa terganggu dengan postingannya. Inilah bukti bahwa cyberbully mampu menjadi sangat merugikan dan memberika dampak di dunia nyata.

Metode baru dalam hal perekrutan tenaga kerja di beberapa negara maju saat ini juga patut dipertimbangkan. Para perusahaan mencoba mencari tahu tentang kepribadian calon pegawainya dengan melihat dari akun jejaring media sosial yang dimilikinya. Tentu mungkin di Indonesia akan menggunakan metode yang sama dalam proses perekrutan tenaga kerja. Hal ini harus menjadi alarm bagi para pengguna internet, mungkin saja perilaku kita di internet akan menentukan langkah hidup kita di kemudian hari.

Cyberbully merupakan aksi dimana pelaku bertindak di luar batas kepada orang lain dengan cara mengirim atau memposting materi yang dapat merusak kredibilitas, menghina atau melakukan serangan sosial dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan internet atau teknologi digital lainnya sebagai medianya. Medianya bisa berupa SMS, e-mail, posting di Facebook, Twitter, chatroom dan sebagainya, baik melalui komputer ataupun ponsel (ICT Watch).

Disadari betul pentingnya menerapkan etika dalam berinteraksi di Internet. Postingan kita di internet bisa saja justru akan merugikan kita, maka perlu berhati-hati dalam menggunakan internet dengan tetap menghormati etika dan para pengguna internet lainnya. Bila mampu menerapkan etika dalam berinternet maka pengguna lain akan menghormati dan menciptakan aktivitas berinternet yang nyaman karena semua merasa tidak ada yang terganggu.

referensi : Nuansa (2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar