Selasa, 25 Juni 2013

Tanpa Judul



Ini sudah yang kedua kalinya. Air mata itu jatuh. Sebabnya apa, akupun tak pernah tahu. Mungkin ini sudah puncaknya. Mungkin sudah sampai pada tingkat ini batasnya. Sabarku sedang di uji, begitu pula ketahananku.

Mulai hari itu, entah karena apa, tiba-tiba air mata ini sudah hampir jatuh. Namun aku urungkan niatku karena aku tak ingin terlihat rapuh. Aku harus tetap kuat menjalani semuanya, apapun itu, karena ini adalah pilihanku. Esoknya, perasaan itu tiba-tiba saja hadir, membuatku membuka lagi semua ingatan yang membuatku merasa kelu. Lelah itu terasa, penat apalagi. Aku tak sampai hati untuk menjalani semuanya. Ditambah kenyamananku yang mulai berkurang kadarnya.

Aku tak lagi mengenali diriku sendiri. Kekuatanku seakan lenyap terhapus oleh semua penat yang bagiku terasa menyesakkan. Ego ini memuncak seakan tak peduli lagi keadaan sekitar. Merasa di cundangi, entah dengan keadaan atau bahkan orang-orang yang memang ahli mencundang. Aku tak lagi ingin peduli, karena hati ini menjadi terlalu sempit untuk menyediakan lagi ruang bagi orang-orang yang sebenarnya tak lagi peduli.

Aku mulai sadar akan kenyataan hidup ini, jika kau bisa maka kaulah pemenangnya. Entah dengan cara apapun dirimu menjadi seorang yang bisa. Bisa menjalani hidup ini, bisa menerima kenyataan, bisa menghargai, dan bisa menjadi dirimu sendiri.

Karena terkadang kita akan mengalami masa-masa yang sangat menjenuhkan. Membuat semua hal yang biasa kita jalani menjadi suatu hal yang begitu aneh dan sangat tidak menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar