Ini sudah yang kedua kalinya. Air mata
itu jatuh. Sebabnya apa, akupun tak pernah tahu. Mungkin ini sudah puncaknya.
Mungkin sudah sampai pada tingkat ini batasnya. Sabarku sedang di uji, begitu pula
ketahananku.
Mulai hari itu, entah karena apa, tiba-tiba
air mata ini sudah hampir jatuh. Namun aku urungkan niatku karena aku tak ingin
terlihat rapuh. Aku harus tetap kuat menjalani semuanya, apapun itu, karena ini
adalah pilihanku. Esoknya, perasaan itu tiba-tiba saja hadir, membuatku membuka
lagi semua ingatan yang membuatku merasa kelu. Lelah itu terasa, penat apalagi.
Aku tak sampai hati untuk menjalani semuanya. Ditambah kenyamananku yang mulai
berkurang kadarnya.
Aku tak lagi mengenali diriku sendiri.
Kekuatanku seakan lenyap terhapus oleh semua penat yang bagiku terasa menyesakkan.
Ego ini memuncak seakan tak peduli lagi keadaan sekitar. Merasa di cundangi,
entah dengan keadaan atau bahkan orang-orang yang memang ahli mencundang. Aku
tak lagi ingin peduli, karena hati ini menjadi terlalu sempit untuk menyediakan
lagi ruang bagi orang-orang yang sebenarnya tak lagi peduli.
Aku mulai sadar akan kenyataan hidup
ini, jika kau bisa maka kaulah pemenangnya. Entah dengan cara apapun dirimu
menjadi seorang yang bisa. Bisa menjalani hidup ini, bisa menerima kenyataan,
bisa menghargai, dan bisa menjadi dirimu sendiri.
Karena terkadang kita akan
mengalami masa-masa yang sangat menjenuhkan. Membuat semua hal yang biasa kita
jalani menjadi suatu hal yang begitu aneh dan sangat tidak menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar